Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Alasan Mengapa Burung Unta Tidak Bisa Terbang

Burung unta merupakan burung terbesar yang masih hidup. Dengan ketinggian hingga 2,5 meter (8 kaki), ia cukup besar seukuran orang dewasa berbadan kecil menunggang mereka dan telah digunakan di sebagian Afrika Utara dan Arab sebagai hewan tunggangan perlombaan. Burung ini tidak dapat terbang dan termasuk dalam kumpulan primitif yang kurang dikenal, yaitu ratit (Palaeognaths). Nama ilmiahnya Struthio camelus.

Alasan Mengapa Burung Unta Tidak Bisa Terbang

Burung unta dibudidayakan di berbagai tempat di dunia untuk diambil bulunya sebagai hiasan. Kulitnya dipakai untuk menghasilkan bahan tekstil dan dagingnya dijual secara komersial.

Menurut kepercayaan rakyat, burung unta terkenal karena menyembunyikan kepala mereka di dalam tanah saat berhadapan dengan bahaya. Perilaku ini tidak pernah dicatat atau dilihat, walaupun burung unta diketahui merendahkan kepala dan leher mereka ke tanah untuk melindungkan diri bila predator mendekat. Apabila terancam, burung unta mampu membuat predatornya luka parah dengan tendangan dari kaki mereka yang kuat itu.


Banyak orang berpendapat bahwa alasan utama burung unta tidak dapat terbang adalah karena ukuran tubuhnya yang besar. Pendapat tersebut muncul karena pada dasarnya, ada 2 syarat utama makhluk hidup dapat terbang, yakni memiliki sayap dan berat badan yang ringan. Burung unta memiliki sayap yang berbulu, tetapi tidak dengan ukurannya tubuhnya yang besar dan berat. Berat burung unta sekitar 65 Kg sampai 140 Kg dengan tinggi badan (Burung Unta memiliki Leher yang panjang) sekitar 3 m. Namun, jika kita kembali ke masa lalu, beberapa burung besar dapat terbang. Di Era Mesozoikum, misalnya, pterodactyl besar dapat terbang.

Jadi, pendapat di atas tidak sepenuhnya salah. Hanya saja, ada alasan yang jauh lebih mendasar dari sekedar ukuran tubuh yakni EVOLUSI.

Evolusi terjadi ketika adanya kepunahan dinosaurus yang memunculkan spesies burung yang tidak dapat terbang. Dinosaurus menguasai dunia dengan tubuh mereka yang raksasa serta populasi yang banyak tersebar di daratan. Ketika terjadi kepunahan, maka terjadi kekosongan daratan. Kosongnya daratan menyebabkan banyak hewan di udara salah satunya burung mulai beradaptasi untuk hidup di darat.

Burung unta bersama-sama dengan burung emus, kiwi,moas, dan rheas termasuk dalam golongan ratite, yaitu jenis burung yang memiliki badan besar dan tidak bisa terbang dan berbeda dengan jenis unggas lainnya. Burung-burung tersebut mengalami evolusi karena terjadi perubahan pada DNA mereka. Bahkan, menurut analisis genetik, mereka kehilangan kemampuan terbang sebanyak lima kali selama evolusi mereka (sempat mampu terbang kembali dan tidak lagi kemudian), dengan hanya tinamous yang masih mempertahankan kemampuan untuk terbang secara konsisten.

Secara umum, mutasi yang mengubah protein memang cenderung lebih merusak, dan hal inilah yang membuat burung-burung ratite tidak dapat terbang. Protein terlibat dalam banyak proses biologis di seluruh tubuh. "Jadi, di mana pun protein ini (dibuat oleh bagian tubuh), akan ada konsekuensinya," kata Camille Berthelot, ahli genetika evolusioner di institut penelitian medis nasional INSERM di Paris, Prancis.

Evolusi mengubah bentuk anatomi dari burung unta. Tidak seperti kebanyakan burung, tulang dada mereka tidak memiliki tulang stabil dimana otot-otot terbang menempel. Jumlah tulang yang terdapat pada sayap jauh lebih sedikit, sehingga pergerakan sayap menjadi terbatas jika digunakan untuk terbang. Sayap kecil mereka yang tidak berkembang tidak mungkin mengangkat tubuh berat mereka dari tanah.

Dari evolusi ini kita dapat menarik kesimpulan bahwa nenek moyang burung unta sebenarnya adalah seekor burung terbang, namun karena kondisi yang disebutkan di atas, ia kehilangan kemampuannya untuk terbang. Evolusi pada burung unta sama halnya dengan alasan mengapa manusia memiliki tulang ekor, tetapi tidak memiliki ekor. Ekor tidak berguna bagi spesies manusia, tetapi nenek moyang kita (primata) memilikinya.

Meskipun burung unta tidak dapat terbang ia tetap memiliki sayap dengan fungsi yamg berbeda. Sayap mampu menyeimbangkan pergerakkan burung unta yang sangat cepat. Burung unta juga dapat menggunakan sayap mereka sebagai "kemudi" untuk membantu mereka mengubah arah saat berlari. Saat berlari searah dengan mata angin, Burung Unta akan melebarkan Sayapnya untuk meminjam kekuatan angin dalam mempercepat larinya. Hal ini sama dengan prinsipnya “layar” pada kapal layar.

Selain itu, Sayap Burung unta juga dipergunakan untuk melindungi dirinya dari terik matahari, melindungi anaknya dan juga sebagai senjata untuk menakut-nakuti musuhnya. Lebar sayap mereka sekitar tujuh kaki, yang dapat membantu mereka kawin dengan betina serta memberikan keteduhan untuk anak ayam! Secara keseluruhan, ini adalah burung yang sangat lluar biasa, dan meskipun tidak terbang lagi, ia dapat berlari secepat 60 mph.


Sumber: Quora

Posting Komentar untuk "Alasan Mengapa Burung Unta Tidak Bisa Terbang"