Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Mata Rantai yang Hilang atau Missing Link dalam Evolusi

Bukti paling meyakinkan dari terjadinya evolusi adalah dengan ditemukannya fosil.
Tiap lapisan tanah mengandung leluhur kita. Fosil-fosil yang ditemukan di lapisan termuda seringkali amat mirip dengan spesies yang masih hidup. Makin dalam atau makin tua tanah tersebut maka fosil semakin jauh masanya.
Darwin berpendapat tahap evolusi dapat dilihat dari lapisan tanah tersebut. Tapi sayangnya dalam kenyataan, palaeontolog lebih sering menemukan bagian-bagian yang tak nyambung untuk dijadikan garis silsilah kelompok untuk evolusi.
Banyak tipe fosil yang muncul mendadak atau bahkan tidak ditemukan leluhurnya. Pun ada gap antara fosil leluhur dengan hewan di masa modern, gap inilah yang disebut missing link.
Oke, jadi evolusi itu gak ada dong toh fosilnya saja acak-acakan?
Tunggu dulu Sayang, fosil itu sulit sekali dilengkapi silsilahnya seperti melengkapi kartu BTS World yang stuck di chapter 6. Oke, jadi fosil sulit ditemukan secara lengkap karena:
  1. Tidak semua hewan yang mati dalam keadaan utuh dan menjadi fosil, lebih sering hewan mati terbunuh karena dimakan. Sebagian kecil saja yang dapat terawetkan secara utuh, misalnya saat bencana gunung berapi barulah bisa terawetkan oleh abu vulkanik.
  2. Seringkali fosil terdapat di dalam lempeng yang tidak stabil. Karena pergeseran tektonik fosil bisa tergerus lalu hancur, atau terlipat lalu berubah bentuk.
Kesimpulannya, missing link dalam evolusi manusia adalah tidak adanya fosil transisi leluhur kita.
Tapi hal tersebut bukan berarti manusia tidak berevolusi ya, karena bukti lain dari evolusi adalah adanya persamaan morfologi yang menunjukkan bentuk sama namun berbeda fungsi atau disebut juga homologi.
Contoh homologi pada manusia dan hewan.

Posting Komentar untuk "Pengertian Mata Rantai yang Hilang atau Missing Link dalam Evolusi "