Pandangan Ilmiah Kenapa Manusia Bisa Lebih Pintar dari Hewan
Ada banyak faktor, namun yang paling terkenal adalah keuntungan anatomis dan kemampuan mengendalikan api.
Saat nenek moyang spesies manusia pertama kali mampu berjalan di atas dua kaki, mereka menjadi spesies yang memiliki bagian tubuh yang dibebaskan dari kebutuhan gerak: lengan dan tangan. Kelebihan anatomi ini sangat luar biasa pengaruhnya. Dengan berjalan di atas dua kaki, hominid purba ini lebih mampu mengendalikan obyek-obyek di sekitarnya. Dan dari sini lahir kemampuan untuk menggunakan perkakas sederhana, mulai dari batu hingga ranting. Kelebihan anatomis lainnya adalah pita suara, yang menghasilkan kemampuan berkomunikasi verbal. Beberapa mutasi selanjutnya, nenek moyang manusia modern memiliki kemampuan berbicara, sebuah lonjakan lain dalam tangga evolusi.
Kemampuan-kemampuan di atas—menggunakan perkakas, berkomunikasi—melahirkan kemampuan lain yang juga semakin mendorong nenek moyang spesies kita menjadi spesies paling cerdas: kemampuan mengendalikan api. Pada awalnya api digunakan sebagai penghangat dan pengusir hewan pemangsa. Namun mereka lalu menemukan bahwa makanan yang dipanaskan di atas api (dimasak) akan lebih mudah dicerna. Daging yang dimasak memberikan asupan gizi (protein) yang lebih baik, dan akibatnya, melalui proses seleksi, spesies manusia lambat laun berkembang memiliki kapasitas otak yang lebih baik. Dan sampailah kita pada manusia modern, dengan kapasitas intelektual seperti sekarang. Spesies manusia modern (Homo sapiens) diperkirakan muncul antara 500 hingga 200 ribu tahun lalu, namun manusia modern dengan kapasitas mental seperti kita di zaman sekarang baru muncul sekitar 70 ribu tahun lalu.
Dari sudut pandang Neurosains, hal tersebut dikarenakan oleh adanya penebalan otak bagian cortex. Cortex pada manusia terdiri atas 6 layer. Layer V dan layer VI dimiliki oleh sebagian besar hewan untuk menjalankan fungsi dasar seperti kemampuan motorik. Manusia memiliki 4 layer cortex yang berperan dalam logika, dan penyimpanan memori karena mendapatkan input dari bagian otak yang berperan dalam memori yakni hippocampus.
Bagian prefrontal cortex yang sangat berkembang pada manusia juga berperan penting dalam kemampuan pengambilan keputusan (decision making), penyelesaian masalah (troubleshooting) dan memori.
Secara umum, manusia memiliki kecerdasan lebih tinggi karena memiliki cortex yang tebal dan prefrontal cortex yang sangat berkembang.
Sumber:Quora
Saat nenek moyang spesies manusia pertama kali mampu berjalan di atas dua kaki, mereka menjadi spesies yang memiliki bagian tubuh yang dibebaskan dari kebutuhan gerak: lengan dan tangan. Kelebihan anatomi ini sangat luar biasa pengaruhnya. Dengan berjalan di atas dua kaki, hominid purba ini lebih mampu mengendalikan obyek-obyek di sekitarnya. Dan dari sini lahir kemampuan untuk menggunakan perkakas sederhana, mulai dari batu hingga ranting. Kelebihan anatomis lainnya adalah pita suara, yang menghasilkan kemampuan berkomunikasi verbal. Beberapa mutasi selanjutnya, nenek moyang manusia modern memiliki kemampuan berbicara, sebuah lonjakan lain dalam tangga evolusi.
Kemampuan-kemampuan di atas—menggunakan perkakas, berkomunikasi—melahirkan kemampuan lain yang juga semakin mendorong nenek moyang spesies kita menjadi spesies paling cerdas: kemampuan mengendalikan api. Pada awalnya api digunakan sebagai penghangat dan pengusir hewan pemangsa. Namun mereka lalu menemukan bahwa makanan yang dipanaskan di atas api (dimasak) akan lebih mudah dicerna. Daging yang dimasak memberikan asupan gizi (protein) yang lebih baik, dan akibatnya, melalui proses seleksi, spesies manusia lambat laun berkembang memiliki kapasitas otak yang lebih baik. Dan sampailah kita pada manusia modern, dengan kapasitas intelektual seperti sekarang. Spesies manusia modern (Homo sapiens) diperkirakan muncul antara 500 hingga 200 ribu tahun lalu, namun manusia modern dengan kapasitas mental seperti kita di zaman sekarang baru muncul sekitar 70 ribu tahun lalu.
Dari sudut pandang Neurosains, hal tersebut dikarenakan oleh adanya penebalan otak bagian cortex. Cortex pada manusia terdiri atas 6 layer. Layer V dan layer VI dimiliki oleh sebagian besar hewan untuk menjalankan fungsi dasar seperti kemampuan motorik. Manusia memiliki 4 layer cortex yang berperan dalam logika, dan penyimpanan memori karena mendapatkan input dari bagian otak yang berperan dalam memori yakni hippocampus.
Bagian prefrontal cortex yang sangat berkembang pada manusia juga berperan penting dalam kemampuan pengambilan keputusan (decision making), penyelesaian masalah (troubleshooting) dan memori.
Secara umum, manusia memiliki kecerdasan lebih tinggi karena memiliki cortex yang tebal dan prefrontal cortex yang sangat berkembang.
Sumber:Quora
Posting Komentar untuk "Pandangan Ilmiah Kenapa Manusia Bisa Lebih Pintar dari Hewan "