Pengertian Hewan Transgenik dan Contohnya
Hewan transgenik adalah hewan yang telah mengalami rekayasa susunan materi genetiknya sehingga dihasilkan hewan atau tumbuhan yang memiliki sifat-sifat yang diinginkan manusia. Teknologi transgenik pada hewan dapat dilakukan mellui beberapa teknik, misalnya dengan cara penyuntikan fragmen DNA secara mikro ke dalam sel telur yang telah mengalami pembuahan. Tujuan dari teknologi ini adalah meningkatkan produk dari hewan ternak seperti daging, susu, dan telur menjadi lebih tinggi.
Modifikasi genetik hewan pertama kali dilaporkan pada tahun 1974 oleh ahli virologi Rudolph Jaenisch, kemudian di Institut Salk, dan ahli embriologi tikus Beatrice Mintz di Pusat Kanker Fox Chase. Mereka mendemonstrasikan kemungkinan modifikasi gen pada tikus dengan menyuntikkan virus SV40 ke embrio tikus tahap awal. Tikus yang dihasilkan membawa gen yang dimodifikasi di semua jaringan mereka. Pada tahun 1976, Jaenisch melaporkan bahwa Moloney Murine Leukemia Virus juga dapat diturunkan kepada keturunannya dengan menginfeksi embrio.
Empat tahun kemudian, pada tahun 1980, Jon Gordon dan George Scango bersama dengan Frank Ruddle, mengumumkan kelahiran seekor tikus yang lahir dengan materi genetik yang telah mereka masukkan ke dalam telur tikus yang baru dibuahi. Pada tahun 1981 ilmuwan lain telah melaporkan keberhasilan implantasi DNA asing ke dalam tikus, sehingga mengubah susunan genetik hewan tersebut.
Pekerjaan tersebut meletakkan dasar untuk penciptaan tikus transgenik yang dimodifikasi secara genetik untuk mewarisi bentuk kanker tertentu. Tikus-tikus ini dihasilkan sebagai alat laboratorium untuk lebih memahami permulaan dan perkembangan kanker. Keuntungan dari tikus tersebut adalah mereka menyediakan model yang sangat mirip dengan tubuh manusia. Tikus tidak hanya menyediakan sarana untuk mendapatkan wawasan yang lebih besar tentang kanker tetapi juga untuk menguji obat eksperimental.
Hewan transgenik secara rutin digunakan di laboratorium sebagai model dalam penelitian biomedis. Lebih dari 95 persen dari yang digunakan adalah hewan pengerat yang dimodifikasi secara genetik, terutama tikus. Mereka adalah alat penting untuk meneliti penyakit manusia, digunakan untuk memahami fungsi gen dalam konteks kerentanan penyakit, perkembangan dan untuk menentukan tanggapan terhadap intervensi terapeutik.
Tikus juga telah dimodifikasi secara genetik untuk menghasilkan antibodi manusia secara alami untuk digunakan sebagai terapi. Tujuh dari sebelas obat antibodi monoklonal yang disetujui oleh FDA antara tahun 2006 dan 2011 berasal dari tikus transgenik.
Hewan ternak transgenik juga sedang dieksplorasi sebagai sarana untuk menghasilkan sejumlah besar protein manusia yang kompleks untuk pengobatan penyakit manusia. Protein terapeutik tersebut saat ini diproduksi di reaktor berbasis sel mamalia, tetapi proses produksi ini mahal. Pada tahun 2008, misalnya, pembangunan fasilitas manufaktur berbasis sel baru untuk satu protein terapeutik diperkirakan menelan biaya lebih dari US$500 juta. Pilihan yang lebih murah adalah mengembangkan sarana untuk memproduksi protein rekombinan dalam susu, darah, atau telur hewan transgenik. Kemajuan di bidang ini, bagaimanapun, telah lambat sampai saat ini. Hanya dua produk biomedis sejauh ini telah menerima persetujuan peraturan. Yang pertama adalah antitrombin III manusia, protein terapeutik yang diproduksi dalam susu kambing transgenik, yang digunakan untuk mencegah pembekuan pada pasien dengan defisiensi antitrombin herediter yang menjalani operasi atau menjalani persalinan. Kawanan kambing yang relatif kecil (sekitar 80) dapat memasok cukup antitrombin III manusia untuk seluruh Eropa. Produk kedua adalah penghambat esterase C12 manusia rekombinan yang diproduksi dalam susu kelinci transgenik. Ini digunakan untuk mengobati angiodema herediter, kelainan genetik langka yang menyebabkan pembuluh darah dalam darah melebar dan menyebabkan pembengkakan kulit.
Contoh hewan transgenik
Contoh dari hewan yang mengalami teknologi ini adalah domba transgenik. DNA domba ini disisipi dengan gen manusia yang disebut factor VIII ( merupakan protein pembeku darah) dengan harapan gen tersebut diekspresikan. Domba transgenic yang mengekspresikan gen yang disisipkan tersebut akan menghasilkan susu yang mengandung factor VIII yang dapat dimurnikan untuk menolong penderita hemophilia. Rekayasa genetik juga dapat melestarikan spesies langka. Sebagai contoh, sel telur zebra yang sudah dibuahi lalu ditanam dalam rahim kuda yang merupakan spesies lain sebagai surrogate mother (ibu/ induk titipan).
Sumber:
- Sutarno, Sutarno. "Rekayasa Genetik dan Perkembangan Bioteknologi di Bidang Peternakan." Seminar Nasional XIII Pendidikan Biologi FKIP UNS 2016, Surakarta, Indonesia, October 2016. Universitas Sebelas Maret, 2016.
- https://whatisbiotechnology.org/index.php/science/summary/transgenic/transgenic-animals-have-genes-from-other-species-inserted#:~:text=Transgenic%20animals%20are%20animals%20(most,of%20a%20pseudopregnant%20surrogate%20mother.
Posting Komentar untuk "Pengertian Hewan Transgenik dan Contohnya"