Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Migrasi Ikan, Faktor yang Mempengaruhi, dan Jenisnya

Migrasi ikan adalah adalah pergerakan perpindahan dari suatu tempat ke tempat yang lain yang mempunyai arti penyesuaian terhadap kondisi alam yang menguntungkan untuk eksistensi hidup dan keturunannya. Banyak spesies ikan bermigrasi pada skala waktu yang berjarak dari harian hingga tahunan, dan melalui jarak dari yang hanya beberapa meter hingga ribuan kilometer.

Pengertian Migrasi Ikan, Faktor yang Mempengaruhi, dan Jenisnya

Ikan mengadakan migrasi dengan tujuan untuk pemijahan, mencari makanan dan mencari daerah yang cocok untuk kelangsungan hidupnya, meskipun terdapat alasan migrasi beberapa ikan yang tidak diketahui.Baca juga: Pengertian ikan demersal, ciri, jenis, dan contohnya

Migrasi ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor eksternal (berupa faktor lingkungan yang secara langsung atau tidak langsung berperan dalam migrasi ikan) maupun internal (faktor yang terdapat dalam tubuh ikan).

Faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi:


Faktor Eksternal
 


1. Bimbingan ikan yang lebih dewasa
Ikan mampu melakukan migrasi untuk kembali ke daerah asal karena adanya bimbingan dari ikan yang lebih tua.


Contoh: migrasi ikan herring Norwegia atau ikan Cod laut Barents, ikan lebih tua cenderung tiba di tujuan lebih dulu dari pada ikan muda.


2. Bau perairan
Ikan anadromous mampu bermigrasi ke daerah asal dengan melalui beberapa cabang sungai, kemampuan memilih cabang sungai yang benar diduga dilakukan dengan mengenali bau-bauan bahan organik yang terdapat dalam sungai.


Contoh: Ikan salmon mampu mengenali bau morpholine dengan konsentrasi 1 x 10-6ppm, jika suatu cabang sungai diberi larutan morpholine, maka ikan salmon akan masuk ke cabang sungai tadi. Hal ini menunjukkan bahwa ikan menggunakan indera pencium untuk bermigrasi ke daerah asalnya. Baca juga: Pengertian ikan pelagis, jenis, dan contohnya


3. Suhu
Fluktuasi suhu dan perubahan geografis merupakan faktor penting yang merangsang dan menentukan pengkonsentrasian serta pengelompokkan ikan. Suhu akan mempengaruhi proses metabolisme, aktifitas erakan tubuh dan berfungsi sebagai stimulus saraf.


Contoh: suhu permukaan yang disukai ikan cakalang berkisar 160-260C, sedangkan suhu tinggi merupakan faktor penghambat bagi ikan salmon untuk bermigrasi (pada suhu 240C tidak ada ikan salmon yang bermigrasi).


4. Salinitas
Ikan cenderung memilih medium dengan salinitas yang lebih sesuai dengan tekanan osmotik tubuh mereka masing-masing. Perubahan salinitas akan merangsang ikan untuk melakukan migrasi ke tempat yang memiliki salinitas yang sesuai dengan tekanan osmotik tubuhnya.


Contoh: Seriola qiuqueradiata menyukai medium dengan salinitas 19 ppt, sedangkan ikan cakalang menyukai perairan dengan kadar salinitas 33-35 ppt.
 

5. Arus pasang surut
Arus akan mempengaruhi migrasi ikan melalui transport pasif telur ikan dan juvenil dari daerah pemijahan menuju daerah asuhan dan mungkin berorientasi sebagai arus yang berlawanan pada saat spesies dewasa bermigrasi dari daerah makanan menuju ke daerah pemijahan. Ikan dewasa yang baru selesai memijah juga memanfaatkan arus untuk kembali ke daerah makanan. Pasang surut di perairan menyebabkan terjadinya arus di perairan yang disebut arus pasang dan arus surut.
 

6. Intensitas cahaya
Perubahan intensitas cahaya sangat mempengaruhi pola penyebaran ikan, tetapi respon ikan terhadap perubahan intensitas cahaya dipengaruhi oleh jenis ikan, suhu dan tingkat kekeruhan perairan. Ikan mempunyai kecenderungan membentuk kelompok kecil pada siang hari dan menyebar pada malam hari.
 

7. Musim
Musim akan mempengaruhi migrasi vertikal dan horisontal ikan, migrasi ini kemungkinan dikontrol oleh suhu dan intensitas cahaya. Ikan pelagis dan ikan demersal mengalami migrasi musiman horisontal, mereka biasanya menuju ke perairan lebih dangkal atau dekat permukaan selama musim panas dan menuju perairan lebih dalam pada musim dingin.
 

8. Matahari
Ikan-ikan pelagis yang bergerak pada lapisan permukaan yang jernih kemungkinan besar menggunakan matahari sebagai kompas mereka, tetapi hal ini mungkin tidak berlaku bagi ikan-ikan laut dalam yang melakukan migrasi akibat pengaruh musim.
 

9. Pencemaran air limbah
Pencemaran air limbah akan mempengaruhi migrasi ikan, penambahan kualitas air limbah dapat menyebabkan perubahan pola migrasi ikan ke bagian hulu sungai.
Contoh: ikan white catfish pada musim pemijahan banyak terdapat didaerah muara, padahal biasanya ikan ini memijah di hulu sungai. Tetapi migrasi mereka terhalang oleh air limbah di hulu sungai.
 

Faktor Internal 
1. Kematangan gonad
Kematangan gonad diduga merupakan salah satu pendorong bagi ikan untuk melakukan migrasi, meskipun bisa terjadi ikan-ikan tersebut melakukan migrasi sebagai proses untuk melakukan pematangan gonad.


2. Kelenjar-kelenjar internal
Migrasi ikan Cod di laut Barent dikontrol oleh kelenjar tiroid yang berada di kerongkongan, kelenjar tersebut aktif pada bulan September yang merupakan waktu pemijahan ikan Cod.
 

3. Insting
Ikan mampu menemukan kembali daerah asal mereka meskipun sebelumnya ikan tersebut menetas dan tumbuh di daerah yang sangat jauh dari tempat asalnya dan belum pernah melewati daerah tersebut, kemampuan ini diduga berasal dari faktor insting.
 

4. Aktifitas renang
Aktifitas renang ikan meningkat pada malam hari, kebanyakan ikan bertulang rawan (elasmobranch) dan ikan bertulang keras (teleost) lebih aktif berenang pada malam hari daripada di siang hari.


Pola distribusi, migrasi, daya pulih dan daya adaptasi ikan terhadap perubahan lingkungan merupakan landasan bagi upaya pelestarian sumberdaya ikan. Informasi tersebut dapat digunakan untuk menentukan jumlah beban masukan bahan organik maupun inorganik ke suatu perairan agar tidak melebihi daya adaptasi dan mengganggu siklus hidup suatu jenis ikan. 


Jenis-Jenis Migrasi Ikan

1. Oceanodromous
Migrasi ikan yang hanya terjadi di laut saja, contohnya pada ikan tuna.


2. Potamodromous:
yaitu migrasi ikan yang hanya terjadi di air tawar misalnya sungai dan danau.

3. Diadromous
Diadromus merupakan jenis migrasi ikan pada 2 jenis perairan yakni perairan air tawar (sungai, danau) dan laut.

Myers (1949) yang pertama kali memperkenalkan istilah migrasi ini dengan nama diadromy, ia juga mendefinisikan 3 jenis migrasi diadromus lainnya yakni anadromy dan catadromy (yang juga sudah digunakan dalam literatur ikan sebelumnya oleh Meek, 1961) serta amphidromy.


4. Anadromy
Migrasi anadromy adalah migrasi yang terjadi dari air tawar menju air laut dan kemudian kembali lagi ke air taawar.


Misalnya pada jenis ikan salmon yang bertelur di air tawar, selanjutnya larva akan bermigrasi ke laut untuk proses makan dan pertumbuhannya dan kemudian kembali ke air tawar untuk bertelur. Gambar di bawah ini menunjukan pola migrasi Anadromy.

5. Catadromy
Migrasi catadromy terbalik dari migrasi anadromy. Pada migrasi catadromy, juvenil ikan bermigrasi dari laut menuju air tawar (sungai/danau) untuk bertumbuh dan mencari makan, setelah matang gonad, ikan kembali ke laut untuk memijah. Misalnya pada ikan belut morea.

6. Amphidromy
Ikan amphidromy bertelur di perairan air tawar, larva segera bermigrasi menuju air laut, namun kembali lagi ke air tawar.


Sumber: 
Wikipedia
sanulkhairi86saja.wordpress.com
oceanidhor.blogspot.com

Posting Komentar untuk "Pengertian Migrasi Ikan, Faktor yang Mempengaruhi, dan Jenisnya"