Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Lionfish, Ikan Perusak Ekosistem Terumbu Karang

Ikan singa atau lionfish atau bisa juga disebut ikan lepu ayam berasal dari famili scorpanidae dan ordo scorpaeniformes. ikan ini dapat ditemukan di daerah tropis dan subtropis di bagian laut hindia selatan, pasifik selatan, dan laut merah. Meskipun ia tergolong ikan yang memiliki racun, ikan ini cukup populer dikalangan para pecinta aquarium ikan hias air laut. 


Ikan lionfish biasanya hidup di terumbu karang & berbatu-batu dikedalaman maksimal 50 meter. ikan lionfish bersifat teritorial dan akan menyerang ikan lain yang masuk wilayah nya. ikan lionfish adalah hewan nokturnal atau hewan yang aktif di malam hari, di disiang hari ikan ini bersembunyi dilubang terumbu karang. saat mencari makan ikan ini biasa berenang lambat mendekati mangsa nya lalu melahapnya, makanan ikan lionfish biasanya ikan, udang, & kepiting.
 

Racun ikan lionfish terletak di sirip dada dan punggungnya yang berukuran besar seperti kipas. hanya bagian sirip bertulang yang berbahaya bagi manusia karena dapat menembus kulit. efek yang timbul pada manusia yang terkena racun ikan ini adalah rasa sakit pada luka, pusing, kesulitan bernafas, & bahkan kematian. namun kasus tersebut jarang terjadi. pertolongan pertama yang bisa diberikan jika terkena racun dari ikan lionfish yaitu meyiram bagian yang terkena racun dengan air panas, lalu korban dibawah kerumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.


Meskipun indah dipandang mata, spesies ini adalah ancaman serius bagi ekosistem Samudera Atlantik bagian barat dan Laut Karibia, di mana lionfish bukan merupakan spesies lokal. Belum ada yang mengetahui secara pasti bagaimana ikan yang (aslinya) hanya ditemukan di laut Indo-Pasifik ini bisa kesasar sejauh itu.[1] Ada dugaan lionfish di Atlantik berasal dari ikan peliharaan di akuarium yang dibuang pemiliknya ke laut lepas antara lain karena tumbuh terlalu besar, membully sesama penghuni akuarium, atau karena pemiliknya beralih ke ikan hias lainnya.

Oleh karena bukan merupakan spesies asli, tidak ada pemangsa alami yang dapat membantu mengontrol populasi lionfish. Lionfish betina bisa menghasilkan hingga 2 juta telur dalam setahun dan resistansi mereka terhadap penyakit sangat tinggi sehingga telur yang menetas memiliki kesempatan yang tinggi untuk dapat mencapai usia dewasa. Populasi ikan setempat tidak mengenali ikan ini sebagai predator sehingga memudahkan lionfish dalam berburu. Ikan ini juga tidak pilih-pilih mangsa, semua yang muat masuk di mulutnya langsung dilahap. Bahkan perutnya bisa mengembang 30 kali lipat volume aslinya. Seekor lionfish dapat mengkonsumsi hingga 80% ikan kecil pada sebuah terumbu karang kecil hanya dalam waktu 5 minggu setelah menetapkan teritorinya.

Selera makan lionfish yang barbar ini berakibat buruk pada ekosistem terumbu karang. Ikan yang termasuk dalam diet mereka antara lain adalah ikan "pembersih", yang membersihkan ikan lain dari parasit dan bakteri serta mengontrol jumlah alga agar tidak menghalangi terumbu karang untuk mendapatkan cahaya matahari. Kerusakan karang berarti ancaman bagi spesies yang bergantung pada keberadaan terumbu karang, termasuk bagi manusia. Selain itu, industri pemancingan komersil dan industri lobster di area yang mengalami "serangan" lionfish juga ikut merasakan dampatnegatif dari keberadaan spesies ini.

Lionfish belakangan mulai dilirik sebagai bahan makanan. Selama ini, orang cenderung ragu mengkonsumsi ikan ini karena reputasinya sebagai ikan yang beracun. Buku resep dan cara menangani lionfish agar aman dikonsumsi juga bermunculan.




Mengenal Lionfish, Ikan Perusak Ekosistem Terumbu Karang
 Perburuan (oleh manusia) hingga sekarang merupakan cara yang paling efektif ( meski belum signifikan) dalam usaha menangani populasi lionfish. Ada aplikasi di mana orang bisa melaporkan jika melihat atau menangkap lionfish. Menyelam dan memburu lionfish juga menjadi atraksi wisata dan banyak ditawarkan oleh Meksiko dan negara kepulauan Karibia.

Sumber:
wikipedia
Quora

Posting Komentar untuk "Mengenal Lionfish, Ikan Perusak Ekosistem Terumbu Karang"