Mengenal Ikan Tenggiri, Si Ikan yang Biasa Jadi Batagor dan Siomay
Tenggiri adalah nama umum bagi sekelompok ikan yang tergolong ke dalam marga Scomberomorus, suku Scombridae. Ikan ini merupakan kerabat dekat tuna, tongkol, madidihang, makerel dan kembung. Tenggiri banyak disukai orang, diperdagangkan dalam bentuk segar, ikan kering, atau diolah menjadi kerupuk, batagor, siomay, dan lain-lain.
Ikan tenggiri bertubuh memanjang, memipih lumayan kuat pada sisi-sisinya, telanjang tidak bersisik kecuali pada gurat sisinya (bidang corselet tidak jelas). Moncong meruncing, dengan mulut lebar dan gigi-gigi yang tajam dan kuat di rahang atas dan bawah. Panjang moncong (snout length) lebih pendek daripada sisa kepala bagian belakang. Sirip punggung dalam dua berkas, yang depan dengan XIII - XXII jari-jari keras (duri). Sirip punggung dan sirip anal diikuti oleh banyak sirip kecil tambahan (finlet).
Tenggiri Melayu (Scomberomorus commerson), spesies yang terbesar, dapat mencapai panjang 220 cm, meski kebanyakan kurang dari 1 m saja. Tenggiri merupakan ikan pelagis yang kerap berenang menggerombol dalam kelompok kecil, tidak jauh dari pantai.
Ikan ini mengandung omega-3 yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan serta perkembangan otak manusia. Menurut Departemen Kesehatan, gizi protein yang dihasilkan ikan tenggiri cukup tinggi, yaitu 21,4 gram per 100 gram ikan (Depkes, 2008).
Indonesia sendiri merupakan surga ikan dengan nama latin Scomberomorus commerson ini. Ikan tenggiri hidup di iklim tropis perairan laut. Di Indonesia, daerah persebarannya meliputi seluruh perairan Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Khusus di perairan Sulawesi terletak di perairan Teluk Palu, Sulawesi Utara, dan sepanjang perairan pantai (Baskoro et al., 2004).
Tenggiri tergolong ikan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi di Indonesia maupun beberapa negara lain (Oseana, 1989). Indonesia menempati urutan pertama dari lima besar negara penghasil tenggiri di dunia (FAO, 1984). Keempat negara lainnya adalah Filipina, Sri Lanka, Yaman, dan Pakistan.
Daging ikan tenggiri mengandung protein berkualitas tinggi dan vitamin yang sangat berguna untuk pertumbuhan dan ketahanan tubuh. Biasanya ikan ini di pasarkan dalam bentuk segar atau ikan asin kering.
Secara umum ikan ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu ikan berdaging merah (gelap) yang banyak mengandung lemak, glikogen, dan vitamin. Sedangkan ikan berdaging putih (terang) banyak mengandung protein.
Ikan tenggiri banyak disukai oleh masyarakat karena dapat diolah menjadi berbagai produk makanan, seperti empek-empek, bakso, dan bahan campuran kerupuk. Ia juga berkerabat dekat dengan ikan tuna, ikan tongkol, ikan mackerel, dan ikan kembung. Ikan ini termasuk ikan perenang yang cepat dan buas (predator dan karnivor).
Sumber:
Wikipedia
Greeners
Ikan tenggiri bertubuh memanjang, memipih lumayan kuat pada sisi-sisinya, telanjang tidak bersisik kecuali pada gurat sisinya (bidang corselet tidak jelas). Moncong meruncing, dengan mulut lebar dan gigi-gigi yang tajam dan kuat di rahang atas dan bawah. Panjang moncong (snout length) lebih pendek daripada sisa kepala bagian belakang. Sirip punggung dalam dua berkas, yang depan dengan XIII - XXII jari-jari keras (duri). Sirip punggung dan sirip anal diikuti oleh banyak sirip kecil tambahan (finlet).
Tenggiri Melayu (Scomberomorus commerson), spesies yang terbesar, dapat mencapai panjang 220 cm, meski kebanyakan kurang dari 1 m saja. Tenggiri merupakan ikan pelagis yang kerap berenang menggerombol dalam kelompok kecil, tidak jauh dari pantai.
Ikan ini mengandung omega-3 yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan serta perkembangan otak manusia. Menurut Departemen Kesehatan, gizi protein yang dihasilkan ikan tenggiri cukup tinggi, yaitu 21,4 gram per 100 gram ikan (Depkes, 2008).
Indonesia sendiri merupakan surga ikan dengan nama latin Scomberomorus commerson ini. Ikan tenggiri hidup di iklim tropis perairan laut. Di Indonesia, daerah persebarannya meliputi seluruh perairan Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Khusus di perairan Sulawesi terletak di perairan Teluk Palu, Sulawesi Utara, dan sepanjang perairan pantai (Baskoro et al., 2004).
Tenggiri tergolong ikan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi di Indonesia maupun beberapa negara lain (Oseana, 1989). Indonesia menempati urutan pertama dari lima besar negara penghasil tenggiri di dunia (FAO, 1984). Keempat negara lainnya adalah Filipina, Sri Lanka, Yaman, dan Pakistan.
Daging ikan tenggiri mengandung protein berkualitas tinggi dan vitamin yang sangat berguna untuk pertumbuhan dan ketahanan tubuh. Biasanya ikan ini di pasarkan dalam bentuk segar atau ikan asin kering.
Secara umum ikan ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu ikan berdaging merah (gelap) yang banyak mengandung lemak, glikogen, dan vitamin. Sedangkan ikan berdaging putih (terang) banyak mengandung protein.
Ikan tenggiri banyak disukai oleh masyarakat karena dapat diolah menjadi berbagai produk makanan, seperti empek-empek, bakso, dan bahan campuran kerupuk. Ia juga berkerabat dekat dengan ikan tuna, ikan tongkol, ikan mackerel, dan ikan kembung. Ikan ini termasuk ikan perenang yang cepat dan buas (predator dan karnivor).
Sumber:
Wikipedia
Greeners
Posting Komentar untuk "Mengenal Ikan Tenggiri, Si Ikan yang Biasa Jadi Batagor dan Siomay"