Pengertian Domestikasi Hewan dan Contohnya
Domestikasi atau Pengrumahan merupakan pengadopsian tumbuhan dan hewan dari kehidupan liar ke dalam lingkungan kehidupan sehari-hari manusia. Dalam arti yang sederhana, domestikasi merupakan proses "penjinakan" yang dilakukan terhadap hewan liar.
Perbedaannya, apabila penjinakan lebih pada individu, domestikasi melibatkan populasi, seperti seleksi, pemuliaan (perbaikan keturunan), serta perubahan perilaku/sifat dari organisme yang menjadi objeknya. Kata Domestikasi berasal dari kata Latin Domus, yang berarti "rumah".
Pengertian Domestikasi Hewan
Bersama dengan domestikasi tumbuhan penghasil pangan, domestikasi hewan adalah salah satu langkah penting yang dilakukan umat manusia. Di dunia, praktis hanya dua lokasi yang pernah melakukan domestikasi awal hewan ternak yang dilakukan sebelum budidaya tanaman pangan dilakukan, yaitu Asia Barat Daya (untuk domba, kambing, sapi, dan babi) dan Dataran Tinggi Andes (untuk alpaka dan llama).
Perkiraan awal domestikasi hewan dilakukan arkeolog berdasarkan nalar logika dari hasil temuan di situs purbakala. Bukti tertua adanya hewan peliharaan adalah kerangka anjing berusia sekitar lima bulan di sisi kerangka seorang perempuan yang ditemukan di dekat Ain Mahalla (Israel), yang berusia hampir 10.000 tahun SM.
Kerangka-kerangka anjing dari masa antara 8.000 dan 7.000 SM juga ditemukan pada situs-situs purbakala di banyak tempat. Kerangka kucing peliharaan tertua ditemukan di Siprus, berasal dari sekitar 6.000 tahun SM. Diperkirakan, kucing dipelihara untuk mengatasi gangguan tikus di lumbung pangan. Perkiraan untuk hewan ternak domestik adalah 7.000 SM pada domba dan kambing. Terlihat bahwa dulu hewan tersebut memiliki tanduk yang melengkung, yang pada ternak modern telah berubah menjadi pendek saja akibat seleksi.
Domestikasi ternak diperkirakan dilakukan dalam kaitan dengan kepastian penyediaan sumber pangan, sandang (kulit dan rambutnya dijadikan bahan pakaian), serta di kemudian hari sebagai komoditi perdagangan.
Menurut ahli biologi Jared Diamond, hewan harus memenuhi enam kriteria agar dapat dipertimbangkan untuk didomestikasi:
Karena syarat-syarat itulah, kebanyakan domestikasi dilakukan pertama-tama untuk keperluan kesenangan semata sebagai hewan peliharaab (pet). Banyak jenis ikan dan reptilia masa kini mulai ditangkarkan untuk keperluan sebagai peliharaan, namun perilaku liarnya masih terbawa hingga sekarang. Domestikasi memerlukan puluhan generasi untuk mendapatkan galur-galur yang benar-benar adaptif dengan lingkungan buatan manusia.
Contoh Hewan yang didomestikasi
Perbedaannya, apabila penjinakan lebih pada individu, domestikasi melibatkan populasi, seperti seleksi, pemuliaan (perbaikan keturunan), serta perubahan perilaku/sifat dari organisme yang menjadi objeknya. Kata Domestikasi berasal dari kata Latin Domus, yang berarti "rumah".
Pengertian Domestikasi Hewan
Bersama dengan domestikasi tumbuhan penghasil pangan, domestikasi hewan adalah salah satu langkah penting yang dilakukan umat manusia. Di dunia, praktis hanya dua lokasi yang pernah melakukan domestikasi awal hewan ternak yang dilakukan sebelum budidaya tanaman pangan dilakukan, yaitu Asia Barat Daya (untuk domba, kambing, sapi, dan babi) dan Dataran Tinggi Andes (untuk alpaka dan llama).
Perkiraan awal domestikasi hewan dilakukan arkeolog berdasarkan nalar logika dari hasil temuan di situs purbakala. Bukti tertua adanya hewan peliharaan adalah kerangka anjing berusia sekitar lima bulan di sisi kerangka seorang perempuan yang ditemukan di dekat Ain Mahalla (Israel), yang berusia hampir 10.000 tahun SM.
Kerangka-kerangka anjing dari masa antara 8.000 dan 7.000 SM juga ditemukan pada situs-situs purbakala di banyak tempat. Kerangka kucing peliharaan tertua ditemukan di Siprus, berasal dari sekitar 6.000 tahun SM. Diperkirakan, kucing dipelihara untuk mengatasi gangguan tikus di lumbung pangan. Perkiraan untuk hewan ternak domestik adalah 7.000 SM pada domba dan kambing. Terlihat bahwa dulu hewan tersebut memiliki tanduk yang melengkung, yang pada ternak modern telah berubah menjadi pendek saja akibat seleksi.
Domestikasi ternak diperkirakan dilakukan dalam kaitan dengan kepastian penyediaan sumber pangan, sandang (kulit dan rambutnya dijadikan bahan pakaian), serta di kemudian hari sebagai komoditi perdagangan.
Menurut ahli biologi Jared Diamond, hewan harus memenuhi enam kriteria agar dapat dipertimbangkan untuk didomestikasi:
- Pakannya mudah didapatkan. Hewan tersebut harus mau memakan makanan yang berada di luar piramida makanan manusia (gandum atau jagung), pakannnya tidak digunakan oleh manusia (rumput, dan sebagainya), dan ekonomis untuk penyimpanannya.
- Pertumbuhannya dengan cepat sehingga mempercepat proses perkembangbiakkan dan dimanfaatkan. Hewan besar seperti gajah membutuhkan waktu tahunan hingga dapat dipergunakan.
- Memungkinkan untuk dikembangbiakkan dalam penangkaran.
- Tidak agresif.
- Tidak mudah stres.
- Memiliki hierarki sosial yang dapat dimodifikasi.
Karena syarat-syarat itulah, kebanyakan domestikasi dilakukan pertama-tama untuk keperluan kesenangan semata sebagai hewan peliharaab (pet). Banyak jenis ikan dan reptilia masa kini mulai ditangkarkan untuk keperluan sebagai peliharaan, namun perilaku liarnya masih terbawa hingga sekarang. Domestikasi memerlukan puluhan generasi untuk mendapatkan galur-galur yang benar-benar adaptif dengan lingkungan buatan manusia.
Contoh Hewan yang didomestikasi
- Anjing (Canis lupus familiaris adalah Serigala (Canis lupus lupus) yang didomestikasi
- Domba/biri-biri (Ovis orientalis aries) adalah Domba padang yang didomestikasi
- Kambing (Capra aegagrus hircus) adalah Kambing gunung yang didomestikasi
- Kucing (Felis silvestris catus) adalah Kucing liar (Felis silvestris) yang didomestikasi
- Ayam (Gallus gallus domesticus) adalah Ayam hutan (Gallus gallus dan G. varius) yang didomestikasi
Sumber: Wikipedia domestikasi
Posting Komentar untuk "Pengertian Domestikasi Hewan dan Contohnya"