Cara Memelihara Otter Atau Berang-Berang yang Baik
Berang-berang adalah mamalia karnivora yang tergolong ke dalam subfamili Lutrinae. Terdapat 13 spesies berang-berang, dan semuanya merupakan hewan semiakuatik, akuatik, atau hewan laut, dan mereka memakan ikan atau invertebrata. Lutrinae adalah cabang dari famili Mustelidae.
Terdapat kesalahpahaman bahwa istilah ini sama dengan beaver di benua Amerika yang dikenal sebagai pembuat bendungan, tetapi beaver merupakan hewan yang berbeda dan mereka tergolong ke dalam famili Castoridae.
Cara memelihara otter atau berang-berang lebih susah dibandingkan memelihara jenis hewan lain. Memelihara berang-berang atau otter membutuhkan ketekunan yang tinggi serta penanganan yang tepat. Tidak jarang, otter yang dipelihara oleh pemula serta tidak tahu cara memelihara otter yang benar hanya akan menyebabkan kematian pada otter yang dipelihara. Kira-kira bagaimana cara agar binatang tersebut dapat dipelihara dengan baik?
1. Cara Memelihara Anakan Otter
Otter yang masih bayi membutuhkan perhatian penuh dan penanganan yang tepat. Daya tahan bayi otter amat rentan. Salah satu penyebab kematian bayi otter yang dipelihara antara lain karena asupan makanan atau minuman yang salah, bakteri dan jamur, kepanasan, dan trauma fisik. Hampir 80% bayi otter yang dipelihara berakhir dengan kematian. Maka, saran saya yang pertama, adalah jangan memilih otter yang masih bayi. Pilihlah otter yang berusia lebih dari 4 bulan dan jangan pernah membeli otter yang masih bayi kecuali anda punya waktu 1×24 jam untuk merawatnya.
2. Memelihara kandang otter
Otter adalah hewan semiakuatik yang tidak tahan panas. Dan seperti disebutkan di atas, penyebab kematian otter yang paling utama salahsatunya adalah kepanasan. Tempatkan kandang otter di tempat teduh serta memiliki air yang menggenang di dasarnya, terutama jika otter tersebut hasil tangkapan liar atau terbiasa hidup di kandang dengan air yang menggenang. sebuah kolam berjeruji dengan tempat persembunyian di pojoknya bisa menjadi kandang otter. Persiapkan kandang ini beberapa hari sebelum anda mengadopsi otter.
Banyak pemilik otter yang membiasakan otternya agar tidak bergantung pada air. Hal ini juga sebenarnya tidak salah selagi suhu kandang diset agar tidak terlalu panas. Meski otter pada dasarnya adalah hewan semi akuatik, namun anda tetap bisa memelihara otter di kandang jeruji yang tidak memiliki air menggenang di kandangnya dengan catatan kandang itu tidak terlalu panas.
Kandang otter bisa dibersihkan secara menyeluruh 2 minggu sekali. Jangan terlalu heran jika kandang otter atau badan otter agak berbau amis. Bagaimana cara agar otter tidak bau amis? Gampang. Jangan memelihara otter. Mencium bau amis adalah salahsatu resiko memelihara otter.
3. Makanan otter
Otter atau berang-berang atau adalah hewan karnivora (pemakan daging). Anda bisa memberikan ikan lele untuk pakannya.
4. Jangan menjemur otter
Dalam keadaan apapun, JANGAN PERNAH MENJEMUR OTTER.
sumber: dictio
Terdapat kesalahpahaman bahwa istilah ini sama dengan beaver di benua Amerika yang dikenal sebagai pembuat bendungan, tetapi beaver merupakan hewan yang berbeda dan mereka tergolong ke dalam famili Castoridae.
Cara memelihara otter atau berang-berang lebih susah dibandingkan memelihara jenis hewan lain. Memelihara berang-berang atau otter membutuhkan ketekunan yang tinggi serta penanganan yang tepat. Tidak jarang, otter yang dipelihara oleh pemula serta tidak tahu cara memelihara otter yang benar hanya akan menyebabkan kematian pada otter yang dipelihara. Kira-kira bagaimana cara agar binatang tersebut dapat dipelihara dengan baik?
1. Cara Memelihara Anakan Otter
Otter yang masih bayi membutuhkan perhatian penuh dan penanganan yang tepat. Daya tahan bayi otter amat rentan. Salah satu penyebab kematian bayi otter yang dipelihara antara lain karena asupan makanan atau minuman yang salah, bakteri dan jamur, kepanasan, dan trauma fisik. Hampir 80% bayi otter yang dipelihara berakhir dengan kematian. Maka, saran saya yang pertama, adalah jangan memilih otter yang masih bayi. Pilihlah otter yang berusia lebih dari 4 bulan dan jangan pernah membeli otter yang masih bayi kecuali anda punya waktu 1×24 jam untuk merawatnya.
2. Memelihara kandang otter
Otter adalah hewan semiakuatik yang tidak tahan panas. Dan seperti disebutkan di atas, penyebab kematian otter yang paling utama salahsatunya adalah kepanasan. Tempatkan kandang otter di tempat teduh serta memiliki air yang menggenang di dasarnya, terutama jika otter tersebut hasil tangkapan liar atau terbiasa hidup di kandang dengan air yang menggenang. sebuah kolam berjeruji dengan tempat persembunyian di pojoknya bisa menjadi kandang otter. Persiapkan kandang ini beberapa hari sebelum anda mengadopsi otter.
Banyak pemilik otter yang membiasakan otternya agar tidak bergantung pada air. Hal ini juga sebenarnya tidak salah selagi suhu kandang diset agar tidak terlalu panas. Meski otter pada dasarnya adalah hewan semi akuatik, namun anda tetap bisa memelihara otter di kandang jeruji yang tidak memiliki air menggenang di kandangnya dengan catatan kandang itu tidak terlalu panas.
Kandang otter bisa dibersihkan secara menyeluruh 2 minggu sekali. Jangan terlalu heran jika kandang otter atau badan otter agak berbau amis. Bagaimana cara agar otter tidak bau amis? Gampang. Jangan memelihara otter. Mencium bau amis adalah salahsatu resiko memelihara otter.
3. Makanan otter
Otter atau berang-berang atau adalah hewan karnivora (pemakan daging). Anda bisa memberikan ikan lele untuk pakannya.
4. Jangan menjemur otter
Dalam keadaan apapun, JANGAN PERNAH MENJEMUR OTTER.
sumber: dictio
Posting Komentar untuk "Cara Memelihara Otter Atau Berang-Berang yang Baik"