Kambing Tennessee, Kambing yang Bisa Pingsan saat Takut
Hewan unik apa yang pernah kamu lihat? Ada banyak hewan yang punyai keunikan, seperti fitur tubuh dan perilakunya. Salah satu hewan yang punya keunikan adalah jenis kambing yang bisa pingsan saat merasa takut atau kaget, yaitu kambing Tennessee di Amerika Serikat bagian selatan. Apakah kamu penasaran mengapa ada kambing yang bisa pingsan saat ketakutan dan kaget? Yuk, kita cari tahu penjelasannya!
Kambing Unik Tennessee yang Pingsan Saat Takut
Umumnya, kambing tidak mudah ditakuti, teman-teman, tapi berbeda dengan kambing dari Tennessee. Kambing Tennesse yang bisa pingsan saat merasa takut atau kaget itu pertama kali dibawa ke Amerika Serikat pada akhir abad ke-19.
Kambing itu dikenal bisa menjadi kaku saat takut atau kaget kemudian mereka jatuh seperti pingsan, karenanya ia juga dijuluki “kambing pingsan” atau "fainting goat".
Perilaku kambing yang pingasn itu disebabkan oleh penyakit yang disebut myotonia congenital dan juga dikenal dengan nama penyakit Thomsen.
Gejala penyakit Thomsen yang paling utama adalah otot kaki yang seperti dicengkeram, terutama kaki bagian belakang, ketika kambing merasa takut atau kaget. Saat ketakutan, hewan akan mengalami respon fight or flight, yaitu ketika tubuh memutuskan untuk menghadapi masalah atau lari.
Pada umumnya, saat takut, tubuh akan melepaskan senyawa kimia tertentu. Namun, pada kambing pingsan Tennessee, kondisi penyakit Thomsen bisa menghalangi senyawa kimia yang menggerakkan otot. Sehingga, bagian ototnya seperti dicengkeram dan ia jatuh. Kambing Tennessee penting dalam sejarah untuk meneliti dan mengklarifikasi peran klorida dalam eksitasi otot
Kambing Tidak Benar-Benar Pingsan Saat Kaget
Meski disebut “pingsan”, sebenarnya kambing yang memiliki gen myotonia congenital bukan benar-benar pingsan, jadi ia ambruk dalam keadaan sadar. Biasanya, posisi kambing yang jatuh itu tidak menyakitinya.
Saat kambing pingsan Tennesse jatuh karena takut, ototnya yang kaku itu disebabkan karena ion sodium dan klorida di otaknya tidak seimbang. Ketidakseimbangan itu disebabkan mutase gen yang memproduksi protein dan berperan dalam melenturkan dan mengendurkan otot.
Biasanya, perilaku kambing pingsan itu bisa terjadi sekitar 10 – 20 detik. Kira-kira, saat manusia mengalami fight or flight, saat hormon adrenalin dilepaskan. Gen myotonia congenital merupakan keturunan dan gen resesif, artinya jika gen itu tidak bertemu gen yang sama maka pengaruhnya tidak langsung pada keturunannya.
Sehingga jika kambing yang memilikinya dikawinkan dengan kambing jenis lain, keturunannya tidak menunjukkan perilaku pingsan itu. Semakin kuat pengendalian otot kambing yang lebih tua, biasanya ia tidak sampai jatuh atau melompat kaget.
O iya, kambing Tennesse bukan satu-satunya hewan yang punya kondisi itu, lo.
Ada juga mamalia lain seperti tikus, anjing, kuda, bahkan manusia yang mengalami gangguan genetic itu. Namun jumlahnya tidak banyak.
Pada manusia, penyakit Thomsen juga bisa dikurangi gejalanya menggunakan terapi tertentu.
Sumber:
1. https://bobo.grid.id/read/082076201/ada-jenis-kambing-yang-bisa-pingsan-jika-sedang-ketakutan-apa-sebabnya?page=all
2. https://en.wikipedia.org/wiki/Fainting_goat
Kambing Unik Tennessee yang Pingsan Saat Takut
Umumnya, kambing tidak mudah ditakuti, teman-teman, tapi berbeda dengan kambing dari Tennessee. Kambing Tennesse yang bisa pingsan saat merasa takut atau kaget itu pertama kali dibawa ke Amerika Serikat pada akhir abad ke-19.
Kambing itu dikenal bisa menjadi kaku saat takut atau kaget kemudian mereka jatuh seperti pingsan, karenanya ia juga dijuluki “kambing pingsan” atau "fainting goat".
Perilaku kambing yang pingasn itu disebabkan oleh penyakit yang disebut myotonia congenital dan juga dikenal dengan nama penyakit Thomsen.
Gejala penyakit Thomsen yang paling utama adalah otot kaki yang seperti dicengkeram, terutama kaki bagian belakang, ketika kambing merasa takut atau kaget. Saat ketakutan, hewan akan mengalami respon fight or flight, yaitu ketika tubuh memutuskan untuk menghadapi masalah atau lari.
Pada umumnya, saat takut, tubuh akan melepaskan senyawa kimia tertentu. Namun, pada kambing pingsan Tennessee, kondisi penyakit Thomsen bisa menghalangi senyawa kimia yang menggerakkan otot. Sehingga, bagian ototnya seperti dicengkeram dan ia jatuh. Kambing Tennessee penting dalam sejarah untuk meneliti dan mengklarifikasi peran klorida dalam eksitasi otot
Kambing Tidak Benar-Benar Pingsan Saat Kaget
Meski disebut “pingsan”, sebenarnya kambing yang memiliki gen myotonia congenital bukan benar-benar pingsan, jadi ia ambruk dalam keadaan sadar. Biasanya, posisi kambing yang jatuh itu tidak menyakitinya.
Saat kambing pingsan Tennesse jatuh karena takut, ototnya yang kaku itu disebabkan karena ion sodium dan klorida di otaknya tidak seimbang. Ketidakseimbangan itu disebabkan mutase gen yang memproduksi protein dan berperan dalam melenturkan dan mengendurkan otot.
Biasanya, perilaku kambing pingsan itu bisa terjadi sekitar 10 – 20 detik. Kira-kira, saat manusia mengalami fight or flight, saat hormon adrenalin dilepaskan. Gen myotonia congenital merupakan keturunan dan gen resesif, artinya jika gen itu tidak bertemu gen yang sama maka pengaruhnya tidak langsung pada keturunannya.
Sehingga jika kambing yang memilikinya dikawinkan dengan kambing jenis lain, keturunannya tidak menunjukkan perilaku pingsan itu. Semakin kuat pengendalian otot kambing yang lebih tua, biasanya ia tidak sampai jatuh atau melompat kaget.
O iya, kambing Tennesse bukan satu-satunya hewan yang punya kondisi itu, lo.
Ada juga mamalia lain seperti tikus, anjing, kuda, bahkan manusia yang mengalami gangguan genetic itu. Namun jumlahnya tidak banyak.
Pada manusia, penyakit Thomsen juga bisa dikurangi gejalanya menggunakan terapi tertentu.
Sumber:
1. https://bobo.grid.id/read/082076201/ada-jenis-kambing-yang-bisa-pingsan-jika-sedang-ketakutan-apa-sebabnya?page=all
2. https://en.wikipedia.org/wiki/Fainting_goat
Posting Komentar untuk "Kambing Tennessee, Kambing yang Bisa Pingsan saat Takut"