Mengenal Kucing Bakau, Si Kucing Penyelam yang Ahli
Kucing bakau (Prionailurus viverrinus) adalah kucing liar berukuran sedang di Asia Selatan dan Asia Selama dekade terakhir, populasi kucing bakau di banyak habitatnya di Asia menurun drastis.
Klasifikasi ilmiah kucing bakau
Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas Mammalia; Ordo: Karnivora; Famili: Felidae; Genus: Prionailurus; Spesies: Prionailurus viverrinus.
Seperti kerabat terdekatnya, kucing kuwuk, kucing bakau hidup di sepanjang sungai dan rawa-rawa bakau. Kucing baaku beradaptasi dengan habitatnya dan menjadi perenang yang terampil.
Kucing bakau adalah yang terbesar dari kucing Prionailurus. Kucing bakau ukurannya sekitar dua kali kucing domestik. Wajah yang memanjang dengan hidung khas yang datar. Bagian bawah tubuh berwarna putih, dan bagian belakang telinga berwarna hitam dengan bintik-bintik putih ditengahnya. Ada sepasang garis gelap di sekitar tenggorokan, dan sejumlah cincin hitam di ekor. Memiliki bintik hitam berjalan longitudinal di seluruh tubuh, dan enam sampai delapan garis gelap terdapat dari belakang mata sampai ke tengkuk. Bagian bawah bulu lebih panjang dan sering dilapis dengan bintik-bintik.
Kaki kucing bakau kurang sepenuhnya berselaput daripada macan tutul kucing, cakar mereka tidak lengkap berselubung. kaki Webbed sering tercatat sebagai karakteristik dari kucing bakau, tapi anyaman di bawah jari-jari kaki tidak jauh lebih berkembang daripada kucing hutan
Kucing Bakau juga disebut Fishing Cat karena mereka berenang, menyelam, dan menangkap ikan dengan cakar-cakarnya.
Menurut beberapa sumber di internet, selain makan ikan, dia juga memangsa katak, unggas-air, dan udang, serta binatang darat, seperti tikus, burung, ular, dan bahkan anak rusa.
Dapat dijumpai dimanakah Kucing Mangrove, ini? Si Kucing tersebar di Asia Selatan dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Daerah sebarannya mulai dari Bangladesh, Bhutan, Kambodia, India, Indonesia, Laos, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand, dan Vietnam.
Di Indonesia, Kucing Bakau dapat dijumpai di Jawa mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, meskipun hanya pada lokasi-lokasi tertentu.
Beberapa pemerhati Kucing Mangrove, mendedikasikan dirinya untuk membuat website khusus tentang kucing ini. Satu diantaranya adalah http://www.fishing-cat.wild-cat.org, yang banyak memberikan informasi mengenai keberadaannya di bumi.
Menurut website tersebut, Kucing Mangrove sudah terekam keberadaannya di Jawa Barat, Indonesia sejak tahun 1936, yang ditemukan oleh ahli zoologi Belanda, bernama Henri J. V. Sody. Informasi terbaru, Kucing Bakau ditemukan di Indramayu dan Taman Nasional Ujung Kulon pada survei tahun 1993 – 1994. Dengan demikian, keberadaannya di Indonesia, sampai saat ini masih bertahan.
Ancaman dan Konservasi. Kucing bakau atau Prionailurus viverrinus, terdaftar sebagai Endangered dalam IUCN Redlist dan CITES Apendiks II. Di Indonesia, kucing bakau juga termasuk dalam satwa yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999.
Ancaman utama kelestarian kucing bakau adalah berkurangnya lahan basah seperti hutan bakau akibat dikonversi menjadi lahan pertanian, tambak. Dan pemukiman manusia. Mungkin lantaran itu pula, di tempat saya yang meskipun dekat pesisir pantai dan sungai, kucing bakau yang pandai berenang dan menyelam ini tidak pernah terlihat.
Sumber:
Wikipedia
Mangrovemagz
Alamendah
Klasifikasi ilmiah kucing bakau
Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas Mammalia; Ordo: Karnivora; Famili: Felidae; Genus: Prionailurus; Spesies: Prionailurus viverrinus.
Seperti kerabat terdekatnya, kucing kuwuk, kucing bakau hidup di sepanjang sungai dan rawa-rawa bakau. Kucing baaku beradaptasi dengan habitatnya dan menjadi perenang yang terampil.
Kucing bakau adalah yang terbesar dari kucing Prionailurus. Kucing bakau ukurannya sekitar dua kali kucing domestik. Wajah yang memanjang dengan hidung khas yang datar. Bagian bawah tubuh berwarna putih, dan bagian belakang telinga berwarna hitam dengan bintik-bintik putih ditengahnya. Ada sepasang garis gelap di sekitar tenggorokan, dan sejumlah cincin hitam di ekor. Memiliki bintik hitam berjalan longitudinal di seluruh tubuh, dan enam sampai delapan garis gelap terdapat dari belakang mata sampai ke tengkuk. Bagian bawah bulu lebih panjang dan sering dilapis dengan bintik-bintik.
Kaki kucing bakau kurang sepenuhnya berselaput daripada macan tutul kucing, cakar mereka tidak lengkap berselubung. kaki Webbed sering tercatat sebagai karakteristik dari kucing bakau, tapi anyaman di bawah jari-jari kaki tidak jauh lebih berkembang daripada kucing hutan
Kucing Bakau juga disebut Fishing Cat karena mereka berenang, menyelam, dan menangkap ikan dengan cakar-cakarnya.
Menurut beberapa sumber di internet, selain makan ikan, dia juga memangsa katak, unggas-air, dan udang, serta binatang darat, seperti tikus, burung, ular, dan bahkan anak rusa.
Dapat dijumpai dimanakah Kucing Mangrove, ini? Si Kucing tersebar di Asia Selatan dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Daerah sebarannya mulai dari Bangladesh, Bhutan, Kambodia, India, Indonesia, Laos, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand, dan Vietnam.
Di Indonesia, Kucing Bakau dapat dijumpai di Jawa mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, meskipun hanya pada lokasi-lokasi tertentu.
Beberapa pemerhati Kucing Mangrove, mendedikasikan dirinya untuk membuat website khusus tentang kucing ini. Satu diantaranya adalah http://www.fishing-cat.wild-cat.org, yang banyak memberikan informasi mengenai keberadaannya di bumi.
Menurut website tersebut, Kucing Mangrove sudah terekam keberadaannya di Jawa Barat, Indonesia sejak tahun 1936, yang ditemukan oleh ahli zoologi Belanda, bernama Henri J. V. Sody. Informasi terbaru, Kucing Bakau ditemukan di Indramayu dan Taman Nasional Ujung Kulon pada survei tahun 1993 – 1994. Dengan demikian, keberadaannya di Indonesia, sampai saat ini masih bertahan.
Ancaman dan Konservasi. Kucing bakau atau Prionailurus viverrinus, terdaftar sebagai Endangered dalam IUCN Redlist dan CITES Apendiks II. Di Indonesia, kucing bakau juga termasuk dalam satwa yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999.
Ancaman utama kelestarian kucing bakau adalah berkurangnya lahan basah seperti hutan bakau akibat dikonversi menjadi lahan pertanian, tambak. Dan pemukiman manusia. Mungkin lantaran itu pula, di tempat saya yang meskipun dekat pesisir pantai dan sungai, kucing bakau yang pandai berenang dan menyelam ini tidak pernah terlihat.
Sumber:
Wikipedia
Mangrovemagz
Alamendah
Posting Komentar untuk "Mengenal Kucing Bakau, Si Kucing Penyelam yang Ahli"